Sermon Jamita Epistel
1 Timoteus 6:11-21
======================================================
1. Pendahuluan
Pada ayat 6-8
Paulus khususnya mengecam guru-guru sesat, tetapi secara umum melibatkan semua
orang Kristen yang cinta uang, demikian juga dalam ayat 11, Paulus khususnya
menunjukkan nasehatnya kepada Timotius (engkau), tetapi nasehat itu secara umum
juga berlaku semua orang Kristen. Istilah manusia Allah pertama-tama
menunjukkan kepada Timotius, yang dipanggil menjadi hamba Tuhan (bdk ayat.
12,13). Ibadah hidup berkenan pada Allah yaitu hidup yang merupakan penghayatan
iman dalam kata-kata dan perbuatan. (1 Tim, 4:7). Kesetiaan di dalam perjuangan
untuk kerajaan Allah mereka harus dapat diandalkan. Kasih bersifat
utama dalam penghayatan iman Kristen (bdk 1Tim1:5). Kesabaran lebih tepat :
ketekunan. Di dalam perjuangan orang Kristen dibutuhkan ketekunan, jangan
cepat-cepat orang itu putus asa. Kelemah lembutan bersikap sabar terhadap orang
lain, dapat mengampuni. Menurut Dianne Bergant: Timotius adalah abadi Allah,
bukan untuk mencari uang, ia mencari keutamaan yang membangun
jemaat, seperti kesalehan, iman, pelayanan kasih, ketekunan dan
kelemah-lembutan, ajaran yang sejati tidak memecah-belah jemaat dan tidak
menyebabkan kesombongan. Tugas Timotius adalah saksi setia Kristus memberitakan
Injil.
2. Keterangan Nats
1. Nasehat untuk meraih
hidup yang kekal (12-13)
Paulus suka
menggunakan ilustrasi-ilustrasi dari dunia olah raga (1 Kol 9:24-26),
perjuangan yang harus dilakukan orang Kristen disebut pertandingan
iman, karena iman adalah yang memberikan kekuatan untuk perjuangan itu dan iman
adalah sekaligus kekayaan yang harus dipelihara dalam pertandingan itu II Tim
4:7, Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis
akhir dan aku telah memelihara iman. Pertandingan iman itu disebut
pertandingan yang benar (dalam bahasa Yunani άγω-νισου, imper,present artinya:
bertanding, berjuang terus-menerus), karna ada perjuangan-perjuangan lain
yang tidak baik, Misalnya yang memperjuangkan seperti yang dilakukan oleh
guru-guru sesat (I Tim 6:5) rebutlah hidup yang kekal berarti : raihlah hidup
kekal sebagai piala kemenangan dalam pertandingan itu (Fil 3:14). Untuk
menghilangkan kesan seakan-akan manusia dapat memperoleh hidup kekal dengan
usahannya sendiri, Paulus menambahkan : Untuk itulah engkau telah dipanggil.
Tuhanlah yang dalam anugrah-Nya memanggil manusia kepada hidup yang kekal ( I
Tes 2:12, Ef 3:7,20), dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan
banyak saksi, hal ini menunjuk kepada baptisan Timotius. Pada kesempatan ini
Timotius mengaku imanya di depan banyak saksi (bdk Rm 10:9) dan mengucapkan
janji untuk mengikut Yesus dengan setia. Maka dalam ayat 12 ini Paulus
mengingatkan Timotius akan peristiwa akan perjuangan iman dan meraih hidup
kekal, karena ia telah dipanggil untuk itu, ia telah mengikrarkan iman dan
janji-janji pada saat itu. Apa yang dikatakan di aya 12 ini berlaku untuk semua
orang percaya (bdk II 4;7,8). Tetapi pelaksanaan perjuangan iman itu dalam
hidup perseorangan orang Kristen berbeda-beda menurut tugas panggilan hidupnya
masing-masing. Dalam ayat. 13 dengan dihadapan Allah dihadapan Kristus Yesus
Paulus menggil Allah dan Kristus sebagai saksi untuk apa yang dikatakan.
Ungkapan ini
memberikan tekanan berat atas permintaan berikut (kuserukan kepadamu). Allah
yang memberikan hidup kepada segala sesuatu kata-kata ini tidak hanya menunjuk
kepada Allah Al-Khalik, melainkan juga kepada Dia yang memberi hidup baru Roma
6:4 atau Efesus 2:5 yang memampukan orang untuk melakukan perjuangan iman.
Timotius tidak perlu bimbang tentang kemampuan itu kristus Yesus yang telah
mengikrarkan ikrar yang benar dimuka Pontius Pilatus, Yesus bersaksi tentang
kebenaran yang sejati. Yesus dipakai sebagai teladan dan untuk
menguatkan tekad Timotius, bila ia bersaksi tentang kebenaran iman
ditengah-tengah perlawan-perlawanan.
2. Taat terhadap
perintah Tuhan (ay. 14-16)
Perintah ini
menunjukkan kepada pemberian tugas pembinaan iman jemaat yang dipercayakan
kepada Timotius (1Tim. 1:5,18), terutama pembelaan iman yang benar
ditengah-tengah ajaran-ajaran yang sesat. Dengan tidak bercacat dan tidak
bercelah, tidak hanya isi harus dipertahankan semurni-murninya, melainkan juga
perjuangan itu harus memakai cara-cara yang baik, sesuai dengan hati yang baik
(1 Tim. 1:18-19). Hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya
tugas itu selesai pada saat Tuhan Yesus datang kedua kalinya (menyatakan
diri-Nya) dan meminta pertanggungjawab dari semua hamba-Nya tentang tugas yang
mereka laksanakan (bdk 1 Kor. 3:13;4:4,5 2Kor 5:10.) Dalam ayat 15 ini
menggambarkan kemuliaan kedatangan Yesus yang kedua kalinya yang mahamulia
(penuh bahagia) dan mahakuasa (penguasa yang satu-satunya dan raja di atas
segala raja dan tuan di atas segala tuan). Mengingat masa depan yang mulia itu
Timotius tidak perlu takut menghadapi bahaya dan ancaman apapun. Dalam ayat 16
ini lebih memperlihatkan lagi kemahamuliaan Allah. Rangkaian kepujian bagi
Allah mencapai puncaknya, ketika Paulus mengakhiri doxology itu dengan
kata-kata bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal sama seperti di dalam jemaat
Kristen pertama doxology semacam itu diakhiri dengan Amin.
3. Untuk Perenungan dan Penenekanan Khotbah
1. Percaya akan kuasa Allah dalam setiap pekerjaan Manusia
2. Hidup kudus
3. Taat terhadap perintah Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar